The Shattered Light -
Chapter 122: – Saat Namamu Hilang
Chapter 122: – Saat Namamu Hilang
Angin malam berdesir lembut, namun tanah di sekitar reruntuhan Benteng Nareth terasa mati.
Lyra terbaring di tengah lingkaran cahaya yang menyala samar, tubuhnya tampak tenang, tapi di balik kelopak matanya yang tertutup, otaknya seperti terbakar. Setiap urat di tubuhnya bersinar keperakan. Setiap napas tampak seperti perjuangan antara hidup dan... sesuatu yang lebih besar.
Kaelen duduk di sampingnya, telapak tangannya menggenggam tangan Lyra yang dingin. Ia telah mencoba segalanya—air, mantra, bahkan memanggil penyembuh dari lembah selatan. Tapi tak satu pun bisa menyentuh tubuh Lyra tanpa terbakar.
“Dia menolak dunia ini,” kata Elvior dengan suara seperti batu yang aus. “Cahaya dalam dirinya bukanlah anugerah. Itu panggilan. Dan dia mulai menjawabnya.”
Kaelen menoleh tajam. “Kau berbicara seolah dia tak lagi manusia.”
“Karena dia memang tak sepenuhnya lagi,” jawab Elvior. “Dia adalah sisa dari Cahaya Pertama. Apa yang kau lihat sebagai sakit... adalah transformasi.”
Serina berjalan pelan, ekspresinya waspada. “Transformasi menjadi apa?”
“Menjadi asalnya,” jawab Elvior. “Cahaya murni... tak butuh tubuh. Tak butuh rasa.”
Lyra menggeliat.
Kaelen segera menunduk. “Lyra? Aku di sini.”
Kelopak matanya terbuka perlahan. Iris matanya tak lagi perak—sekarang seperti retakan kristal, berkilau tapi rapuh.
“Kaelen...?” suaranya lemah.
“Ya. Aku di sini.” Ia mencoba tersenyum, tapi air matanya mulai tergenang.
“Aku... aku bermimpi,” gumamnya. “Aku kembali ke masa kecilku... tapi aku tak tahu siapa yang bersamaku. Wajah mereka... kosong.”
Kaelen menegang. “Kau masih ingat aku?”
Lyra memandangnya lama... lalu menggeleng, sangat pelan.
“Maaf... aku tahu suara ini. Tapi aku tak tahu siapa kau.”
Kaelen berdiri, berbalik menahan emosi. Serina menggenggam gagang busurnya, menahan amarah.
“Kita bisa hentikan ini,” katanya. “Kita bisa membawa dia jauh dari Elvior. Jauh dari Cahaya.”
Elvior tertawa pelan. “Apa kau ingin menyelamatkannya... atau menyelamatkan ingatanmu tentangnya?”
Kaelen berbalik, suara penuh amarah: “Aku ingin dia hidup sebagai dirinya, bukan jadi simbolmu.”
“Maka kau harus membiarkannya melupakan segalanya,” sahut Elvior tajam. “Karena satu-satunya jalan agar Cahaya tak mengoyaknya adalah dengan menghapus dirinya yang dulu.”
Tiba-tiba, Lyra memegang kepalanya. Cahaya menyembur dari punggung tangannya, membentuk simbol aneh di udara—tiga garis vertikal, melingkar.
“Aku... aku melihat sesuatu. Sebuah tempat. Gerbang. Tapi bukan seperti milik Kaelen. Ini lebih... terang. Dan kosong.”
Kaelen mendekat. “Apa maksudmu?”
“Aku melihatmu. Tapi kau bukan kau. Kau... gelap. Tapi aku tidak takut. Aku ingin mengikutimu. Tapi seseorang menarikku kembali...”
Ia mulai menangis. Air matanya bersinar.
“Aku tak tahu... siapa aku...”
Serina mencengkeram bahunya. “Kita harus bertindak. Jika tidak—dia akan hancur dari dalam.”
Alden, yang sejak tadi diam, berkata pelan: “Atau dia akan menjadi sesuatu yang tidak bisa kita hentikan.”
Kaelen menatap langit yang mulai diliputi awan.
“Kalau aku menggunakan kekuatanku untuk menyelamatkannya...” gumamnya. “Aku akan kehilangan ingatanku tentang dia. Mungkin sepenuhnya.”
Semua terdiam.
“Tapi kalau aku tidak...” lanjutnya, “aku akan kehilangan dia sepenuhnya juga.”
Kaelen berlutut di samping Lyra.
“Aku akan menyelamatkanmu,” bisiknya. “Meskipun aku akan kehilangan ingatan tentang dirimu.”
Tangannya perlahan menghitam. Bayangan merayap naik, menyelimuti lengannya. Serina mundur, mata melebar.
“Kaelen, kau yakin—”
“Tidak,” jawabnya. “Tapi ini bukan soal yakin. Ini soal berani kehilangan demi menyelamatkan.”
Bayangan dan Cahaya bertabrakan di udara.
Dan untuk pertama kalinya... Kaelen menyerahkan sebagian terakhir dari kenangannya—tentang ciuman pertama di musim gugur, tentang pelukan di malam hujan, tentang Lyra yang tertawa sambil berlari di antara bunga liar.
Semuanya... lenyap.
Tapi Lyra, untuk pertama kalinya dalam hari-hari terakhirnya, bernapas tanpa kesakitan.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report