The Shattered Light
Chapter 116: – Jejak yang Terhapus

Chapter 116: – Jejak yang Terhapus

Tiga hari telah berlalu sejak ledakan Relik dan pertemuan dengan sosok tanpa nama itu. Tapi dunia di sekitar mereka tak lagi sama. Angin tak berembus seperti dulu. Langit senantiasa kelabu. Dan waktu... terasa mengalir dengan cara yang salah.

Kaelen, Serina, dan Alden mendirikan kemah di bawah reruntuhan hutan perak yang hangus. Tidak ada hewan. Tidak ada nyanyian. Bahkan cahaya tampak letih.

Di depan mereka, terbentang jalan menuju dataran tinggi Aer’dhal—tempat legenda menyebut berdirinya Biara Terselubung, sebuah perpustakaan yang dikabarkan menyimpan “naskah-naskah sebelum Cahaya”. Naskah yang bahkan Ordo pun enggan menyentuh.

“Tempat ini bukan hanya tempat informasi,” kata Serina, melirik ke arah jalan yang mulai dipenuhi kabut. “Dulu, Master Varrok menyebutnya penjara.”

“Untuk apa?” tanya Alden, tangannya di gagang belatinya seperti biasa.

“Untuk pengetahuan yang tidak ingin diingat siapa pun,” jawab Kaelen. “Tapi sekarang kita tak punya pilihan.”

Bangunan itu menjulang seperti gigi patah dari tanah mati. Dindingnya dari batu hitam, dan tidak ada jendela. Pintu utamanya setengah terbuka, seolah menanti.

Mereka masuk.

Di dalam, debu menggantung di udara. Rak-rak tinggi menjulang hingga langit-langit, berisi buku-buku tanpa judul. Lilin-lilin menyala... tapi tidak ada yang menyalakannya.

Langkah Kaelen terhenti di depan ukiran dinding besar: dua sosok bersilang—satu bercahaya, satu gelap, dan di antara mereka... bayangan kosong tanpa wajah.

“Tiga poros,” bisik Kaelen. “Ini sudah ada sejak dulu.”

Mereka dikejutkan oleh suara batuk tua dari balik rak.

Seorang perempuan tua berdiri di sana. Kulitnya keriput seperti naskah kuno, matanya putih susu, tapi langkahnya pasti.

“Kaelion,” katanya, tanpa keraguan.

Kaelen menegang.

“Namaku Kaelen,” jawabnya.

Perempuan itu mengangguk samar. “Yang kau pilih tidak mengubah asalmu.”

Mereka duduk di tengah ruang api, dikelilingi lingkaran lilin dan manuskrip bersinar. Perempuan itu menyebut dirinya sebagai Sister Evara, penjaga Biara sejak sebelum Ordo berdiri.

“Bayangan pertama bukanlah kejahatan. Dan Cahaya pertama bukanlah keselamatan,” katanya. “Keduanya muncul dari Kehampaan—entitas yang hanya menginginkan diam, karena diam adalah bentuk abadi dari kendali.”

Alden menelan ludah. “Kau bicara tentang sosok yang menembus Relik.”

Evara menatap Kaelen. “Dia bukan dewa. Dia bukan iblis. Dia... adalah cermin yang menolak pantulan. Dan ia akan memakan dunia bukan dengan perang, tapi dengan melupakan.”

Kaelen mengatup rahang. “Dia menawarkan ketenangan. Tanpa rasa. Tanpa luka.”

“Tanpa makna,” Serina melanjutkan. “Tanpa pilihan.”

Evara memberikan sebuah gulungan kecil yang dikunci dengan meterai darah.

“Lucien datang ke sini bertahun lalu,” katanya. “Dia mencari jalan untuk membebaskan dunia dari Bayangan—tapi bukan untuk menyelamatkan. Untuk mengulang sejarah.”

Kaelen membuka gulungan itu. Isinya: sketsa simbol yang sama dari Relik terakhir. Di bawahnya, tertulis:

“Jika satu saudara memilih memori, dan satu memilih kekuasaan, maka pintu ketiga akan terbuka.”

“Pintu ketiga?” tanya Alden.

Evara menunduk. “Gerbang menuju kehampaan. Ia sedang terbuka sekarang. Dan hanya satu di antara kalian yang bisa menutupnya.”

Saat malam turun, Kaelen berdiri di balkon batu. Ia memandangi langit yang tak lagi punya bintang. Dalam dirinya, suara lama kembali muncul—Lyra, Serina, Eryon, Varrok... semuanya berbaur. Tapi kini, ada sesuatu yang baru: suara Lucien. Dan sesuatu yang lebih tua dari mereka semua.

Kaelen berbicara sendiri, pelan:

“Jika aku harus memilih untuk mengingat... maka aku juga harus siap untuk kehilangan lagi.”

Serina mendekat, diam-diam, dan menaruh tangannya di bahunya.

“Kau tidak sendiri.”

Kaelen menatap cakrawala.

“Tapi untuk menutup gerbang itu... seseorang harus masuk lebih dulu.”

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report